Rabu, 20 April 2011

manfaat pembelajaran micro teaching

Pengalaman Micro Teaching UMSU



Pengalaman Micro Teaching UMSU

Aspek-aspek keterampilan yang harus ditampilkan sebagai berikut :
a.Keterampilan membuka pelajaran
1) Memperhatikan sikap dan tempat duduk siswa
2) Memulai pelajaran setelah nampak siswa siap belajar.
3) Cara mengenalkan pelajaran cukup menarik.
4) Mengenalkan pokok pelajaran dengan menghubungkan pengetahuan yang sudah diketahui oleh siswa (apersepsi).
5) Hubungan antara pendahuluan dengan inti pelajaran nampak jelas dan logis.
b. Keterampilan memberi motivasi
1) Mengucapkan ‘baik”, bagus, ya, bila siswa menjawab/ mengajukan pertanyaan
2) Ada perubahan sikap non verbal positif pada saat menenggapi pertanyaan/ jawaban siswa.
3) Memuji dan memberi dorongan dengan senyum, anggukan atas partisipasi siswa.
4) Memberi tuntunan pada siswa agar dapat memberi jawaban yang benar.
5) Memberi pengarahan sederhana dan pancingan, agar siswa memberi jawaban yang benar.
c. Keterampilan bertanya
1) Pertanyaan guru sebagian besar telah cukup jelas
2) Pertanyaan guru sebagian besar jelas kaitanya dengan masalah.
3) Pertanyaan ditunjukan keseluruhan kelas lebih dahulu, baru menunjuk
4) Guru menggunakan teknik -pause- dalam menyampaikan pertanyaan
5) Pertanyaan didistribusikan secara merata diantara para siswa.
6) Teknik menunjuk yang memungkinkan seluruh siswa siap.

d. Keterampilan menerangkan
1) Keterangan guru berfokus pada inti pelajaran
2) Keterangan guru menarik perhatian siswa
3) Keterangan guru mudah ditangkap(dicerna) oleh siswa.
4) Penggunaan contoh, ilustrasi, analogi, dan semacamnya menarik perharian siswa.
5) Guru memperhatikan dengan sungguh-sungguh respon siswa yang berupa pertanyaan, reaksi, usul dan semacamnya.
6) Guru menjelaskan respon siswa, sehingga siswa menjadi jelas dan mengerti.
e. Keterampilan mendayagunakan media
1) Pemilihan media sesuai dengan PBM yang diprogramkan
2) Teknik mengkomunikasikan media tepat.
3) Organisasi mengkomunikasikan media menunjang PBM.
4) Guru trampil menggunakan media.
f. Keterampilan menggunakan metode yang tepat
1) Ada kecocokan antara metode yang dipilih dengan tujuan pengajaran.
2) Ada kecocokan antara metode yang dipilih dengan materi pelajaran dan situasi kelas.
3) Dalam menggunakan metode telah memenuhi / mengikuti sistematika metode tersebut
4) Alat yang dapat menunjang kelancaran penggunaan metode tersebut telah disiapkan.
5) Menguasai dalam penggunaan metode tersebut.
6) Aspek mengadakan interaksi
7) Ada keseimbangan antara jumlah kegiatan guru (aksi) dengan kegiatan siswa (reaksi) selama proses belajar mengajar.
8) Ada pengaruh langsung yang berupa :
" Informasi
" Pengarahan
" Menyalahkan atau membenarkan adalah cukup komunikatif

9) Nampak ada partisipasi dari siswa yang berupa :
" Mendengarkan
" Mengamati
" Menjawab
" Bertanya
" Mencoba
g. Keterampilan penampilan verbal non verbal
1) Gerakan guru wajar dan bertujuan.
2) Gerakan guru bebas
3) Isyarat guru menggunakan tangan, badan, dan wajah cukup bervariasi
4) Suara guru cukup bervariasi, lemah dan keras.
5) Ada pemusatan perhatian dari pihak siswa.
6) Pengertian indera melihat dan mendengar berjalan dengan wajar.

h. Keterampilan penjajagan/assesment
1) Menaruh perhatian kepada siswa yang mengalami kesulitan.
2) Adanya kesepakatan guru terhadap tanda siswa yang mengalami salah pengertian
3) Melakukan penjajagan kepada siswa tentang pelajaran yang telah diterimanya
4) Mencari/melakukan apa yang menjadi sumber terjadinya kesulitan.
5) Melakukan kegiatan untuk mengatasi/menunjukan kesulitan siswa.

i. Keterampilan menutup pelajaran
1) Dapat menyimpulkan pelajaran dengan tepat.
2) Dapat menggunakan kata-kata yang dapat membesarkan hati siswa
3) Dapat menimbulkan perasaan mampu ( sense of achievment) dari pelajaran yang diproleh.
4) Dapat mendorong siswa tertarik pada pelajaran yang telah diterima.

Urgensi Micro Teaching
Micro Teaching dapat digunakan dalam :
1) Pendidikan pre service, yaitu bagi calon guru:
1. Sebagai persiapan calon guru sebelum benar-benar mengajar di depan kelas.
2. Sebagai usaha perbaikan penampilan calon guru.

2) Pendidikan in service, yaitu bagi guru atau penilik.
1. Untuk meningkatkan kemampuan guru mengajar rutin, supaya menemukan dan mengetahui kelemahan-kelemahannya sendiri dan berusaha memperbaikinya.
2. Untuk meningaktkan kemampuan supervisor supaya ia tahu apakah bimbingan, nasihat dan saran-saranya benar-benar efektif dalam membantu peningkatan guru-gurunya.
3. Untuk percobaan melaksanakan metode baru, sebelum metode itu dilaksanakan dalam pembelajaran yang sebenarnya.



Pengalaman Micro Teaching UMSU

Persiapan Penyelenggaraan
Dalam mempersiapkan penyelenggaraan micro teaching kita harus
menetapkan.
1) Waktu / bilamana diadakan micro teaching
2) Tempat, dimana kapan diguanakan, pelaksanaan micro teaching
3) Personalia dalam micro teaching (calon yang praktek, peserta didik/siswa guru, orang yang akan mengadakan observasi dan penilaian, ahli teknik alat rekaman)
4) Pola micro teaching yang akan digunakan dan dikembangkan.
5) Rencana kegiatan dan prosedur kegiatan micro teaching
6) Sarana dan prasarana.
7) Follow up.
Dalam follow up ditentukan kapan mengajar dikelas yang sebenarnya atau melaksanakan tugas profesional guru.

Pengalaman dalam micro teaching


RINGKASAN
Penelitian bertujuan
(1) Untuk mengetahui tentang pengaruh yang signifikan secara simultan tingkat pendidikan, pelatihan, pengalaman mengajar terhadap Profesionalisme Guru ... Kecamatan ... Kabupaten ....
(2). Untuk mengetahui tentang variabel manakah yang memiliki pengaruh dominan diantara variabel tingkat pendidikan, pelatihan, pengalaman mengajar terhadap Profesionalisme Guru ...Kecamatan ... Kabupaten ....
Metode penelitian dengan menggunakan metode survey mengambil sampel dengan teknik random sampling yakni dengan memanfaatkan 40 guru Sekolah Dasar Negeri Gugus II Kecamatan ... Kabupaten .... Analisa data yang digunakan dengan memakai data statistik regresi berganda. Hipotesis yang diajukan adalah

(1) Di duga ada pengaruh yang signifikan secara simultan antara tingkat pendidikan, pelatihan, pengalaman mengajar terhadap Profesionalisme Guru ... Kecamatan ... Kabupaten ....
(2). Di duga tingkat pendidikan memiliki pengaruh yang dominan dibanding dengan pelatihan, pengalaman mengajar terhadap Profesionalisme Guru S... Kecamatan ... Kabupaten ....
Hasil penelitian menunjukkan bahwa :
(1). Variabel independent yang meliputi pendidikan, pelatihan, dan pengalaman mengajar mempunyai pengaruh yang signifikan dengan Profesionalisme Guru ...Kecamatan ... Kabupaten .... Hal ini ditunjukkan dari besarnya koefisien determinasi (R2) sebesar 0,825 artinya besarnya kontribusi pendidikan, pelatihan, dan pengalaman mengajar terhadap Profesionalisme Guru ... Kecamatan ... Kabupaten ... sebesar 82,5 % dan sisanya 17,5 % dipengaruhi oleh variabel lain diluar model penelitian ini. Dan diperkuat dengan hasil uji ANOVA diperoleh f hitung = 56,378 > f tabel sebesar 2,01 maka Hipotesis pertama terima.
(2). Secara parsial variabel pendidikan memiliki pengaruh yang paling dominan dengan hasil uji t hitung 3,869 dan koefisien regresi parsial sebesar 0,566 (56,6 %), untuk variabel pengalaman mengajar t hitung = 2,708 dan koefisien regresi parsial sebesar 0,189 (18,9 %) dan untuk variabel pelatihan t hitung = 2,115 dan koefisien regresi parsial sebesar 0,175 (17,5 %), sehingga hipotesis kedua terbukti kebenarannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar